“ Mengapa km selalu muram saat bertemu denganku?” seorang cowok memakai kemeja garis-garis hitam berjamper dan bersepatu kets berdiri membelakangiku. Seorang cewek tertunduk…
“Karena aku takut bila bertemu dgnmu…..”
Si cowok td kemudian membalikkan badan, menatap tajam ke arah cewek tadi. Si cewek dgn sikap acuhnya beranjak ingin pergi.
“km BOHONG…..!!!! lalu apa maksudmu mengirim pesan-pesan seperti kau menyimpan sebuah rahasia, rahasia yg selalu ingin kau utarakan tapi kau selalu menepisnya tiap kutanya. Sebenarnya maumu apa??? Knp kau harus menangis? Kau punya mulut, kalau aku salah, katakanlah! Jgn selalu bungkam, dan tak peduli!”
Si cewek terhenti. Seketika kakinya kaku tak bisa bergerak,, seolah-olah dia terpaku di tempat itu. Kata-kata itu…. Kata-kata yg…..
“apa km pikir, dgn diam seribu bahasa, masalahmu selesai?! Apa km piker, dgn diam, apa yg org lain ingin bantu, bisa mengerti?! Apa km pikir, org yg selalu kau inginkan ada utkmu tahu kalau kau butuh dia???! apa km pikir….”
“KARENA ITU YG HARUS AKU LAKUKAN !!!!!” si cewek td berteriak memotong pembicaraan si cowok.
Kini dia benar-benar tersudut, dy tak tahu lg akan berkata apa. Semua yg dikatakan si cowok,, yg terasa sgt menghakiminya,,, semuanya benar!!! Dan dia sudah tak bisa menutupi semua, tak bisa!! Si cowok pun terdiam…
“apakah kau mengerti, seorng perempuan diberi anugerah hati yg lembut? Bila dia terkena maslh yg sulit, dia bgt mudah menangis. Apakah kau mengerti? Bagaimana sulitnya menghapus perasaan yg terlanjur mengakar di hati?? Bagaimn perasaanmu, saat kau sgt menyukai seseorng tsbt dn brhrp dia membalas rasa yg sama, seseorg tak mempedulikannya???!” si cewek tertunduk,, matanya mulai berair, sungguh dy malu utk menangis, tp dy tak bisa menahan butir bening itu.
“knp kau tak prn mngtkn itu sejak dulu…” si cowok berkata lirih.
“krn kau tak prn mengijinkan aku mgtkn itu! Kau bhkan terlalu tak peduli dg semua itu. Krn KAU TAK MRSAKAN APA YG AKU RSAKAN! Tak pernah……”
“krn aku tak prn ingin mnykitimu lbih dalam. Aku ingin membantumu membenciku, krn aku tak bisa memberi kepastian aku pny rasa yg sama. Walau mgkn aku jg pny rasa yg sama, tp aku tak ingin menyiksamu dgn cara memberi harapan yg lebih pdmu… aku tak ingin mendahului takdir yg digariskan-Nya…”
Kini si cewek itu tak kuasa lg menahan butir-butir bening itu…
sungguh,hatinya terasa sesak oleh jwbn itu. Sakit…. Tp dy bahagia…
“terimakasih. Terimakasih tlh memberiku penjelasan. Aku tahu, kau akn mengatakan itu, dan aku bangga. Bangga tlh menyayangimu. Meski menyayangimu ibarat mengharap datangnya pelangi di malam hari, sungguh tak mungkin….”
“suatu saat kau pasti kan mendaptkan seseorg yg lbh baik, yg lebih menyayangimu… tah itu aku, atau org lain… jgn pernah mendahului takdir-Nya.”
Si cewek tersenyum. Menyeka air matanya.
“kau tahu.. itulah yg menyebabkan aku sulit menghapus rasa ini. Karena aku takut, takut menyayangimu… aku takut,, aku mendukan Allah krn terlalu menyayangimu, takut mengganggumu mencintai Allah krn rasaku pdmu….”
Itulah mengapa aku diam, mencintaimu dlm diam…..
(Repost catatan di FB. Kangeeeen bgt sama catatan ini :')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar