Kamis, 04 Oktober 2012

subhanallah, biar Allah yg menilai semuanya :')

aku masih ingat jelas.... sangat masih ingaat....dg semua kata-katanya....

dulu saat aku membeli jilbab paris pertamaku, dia berkata "ah biar. ais ki nyat mau melu-melu mb-mb yg jilbabe cupet cilik transparan og..."
saat itu aku hanya tersenyum getir, dan berkata dlm hati "ah, Ya Allah, semoga kata-katanya td adalah tantangan utkku supaya bisa membuktikan bahwa aku takan spt  itu.."

dulu aku masih ingat saat dy melihat beberapa foto-fotoku yg mngkin scr sengaja atau tdk sengaja nampang di fb. dy berkata "wanita muslimah itu selalu menjaga kesopanan dan harga diri. tdk sembarangan nampang". dan aku saat itu kembali tersenyum getir, "yasudah.. besok semoga tak minimalisir utk nampang"

dan dulu dy bilang ke aku saat meliatku main dgn tmn-tmn ku cwo wlau posisinya aku dan tmn-tmn ku masih jaga jarak "dek, lebih baik mana org yg memilih tdk pacaran tp tdk menghiraukan aturan dengan orang yg memilih utk tdk prn bertmu krn menunggu sesuatu sampai mrk halal utk bertemu?" . saat itu entah mengapa hatiku agak sakit mendengarnya, dy seolah-olah mengisyaratkan, aku tak beda dengan wanita-wanita yg memang tak kenal hukum muhrim dan tidak. Padahal saat itulah aku paham betapa sulitnya menjaga jarak pergaulan, dan ketika aku mencoba utk tetap meminimalisir kebebasan, dy lebih dulu berpandangan buruk pdaku...


Tapi kini????
ketika aku mencoba untuk mengalah dan menjauh utk mengoreksi diriku sendiri, kudapatkan sesuatu yg lebih menyakitkan. Menyakitkan krn nasehat yg pernah dy berikan, tak sepenuhnya dy jalankan, bahkan sebaliknya..
bagaimana aku tak tertegun saat melihat dy berjilbab modis seperti cwe2 pada umumnya dan menampakkan lekuk tubuhnya? bagaimana aku tak berdecak tak percaya saat menghadapi kenyataan dy kini hobi upload fotonya close up di jejaring sosial?? dan betapa aku sangat kecewa saat melihat kenyataan dy mengumbar obrolan mesra dgn seseorang yg mengaku "calon suami". Benarkah itu calon suaminya ketika tak pernah sedikitpun ada kabar mrk telah resmi lamaran atau menyebar undangan? bukankah itu sama saja berkhalwat walau secara tdk lgsung?

kdang aku berpikir.. Ya Allah aku memang tak sempurna. Tp apakah aku tak punya kesempatan utk koreksi diri sedikit demi sedikit?
tabahkan hamba Ya Allah ketika hamba tak mampu utk menaklukkan kejamnya dunia. Berilah hamba kesabaran saat aku harus menerima fitnah yg mungkin menyakitkan. dan berilah hamba keteguhan hati agar bisa istiomah sampai akhir...

4/10/2012

Tidak ada komentar: