GORESAN KECIL SEBUAH DAUN
Allah
selalu baik pada semua hamba-Nya yang mencintai Dia sepenuh hati. Dan aku
sangat mencintai Allah melebihi apapun…
Aku
tumbuh berawal dari sebuah tunas kecil. Yang akhirnya juga tumbuh dewasa
seiringnya waktu. Yah…. Waktu lah yang mendewasakan aku. Hingga aku tumbuh menjadi
daun yang besar, dan mampu berfotosintesis untuk memasak makanan bagi pohon
tempat kelahiranku. Di pohon itulah aku mengabdi. Di pohon itulah, kutumbuh bersama
daun-daun lainnya. Kumenemukan daun-daun lain yang kuanggap sebagai
sahabat-sahabat yang seperjuangan.
Tapi
sekali lagi ini karena waktu..
Dan
waktu juga lah yang harusnya mengusaikan tugasku sebagai daun. Dibantu oleh
angin, yang pada akhirnya juga akan meluruhkanku ke tanah.
Angin,,,,
mungkin kejam karena telah merenggut sisa hidupku di pohon dan memisahkanku
dengan sahabat-sahabat daunku yang lain.
Ah
tidak! Angin tidak kejam…
Dia
diciptakan karena itulah salah satu tugasnya. Menggugurkanku…
Karena
memang begitulah hidup. Aku harus gugur.. karena aku tak abadi. Bukankah di
dunia ini tak ada yang abadi selain Allah?
Aku
harus gugur karena di tempatku nanti, akan digantikan tunas-tunas baru yang
juga tumbuh dulu seperti aku. Aku harus gugur krn aku punya batasan waktu untuk
hidup..
Tapi
aku bangga… meski hidupku sebentar, tapi aku berguna! Aku berguna bagi pohon
tempatku tumbuh. Karena, aku salah satu penyuplai makanan bagi pohon agar tetap
bisa tumbuh menghasilkan bunga dan buah. Yang kelak, bunga dan buah itu juga
akan bermanfaat bagi makhluk lain. Benarkan??
Dan
satu yang aku tegaskan… aku tak pernah menyalahkan angin…
Karena
angin adalah salah satu siklus hidupku. Dialah salah satu bagian akhir hidupku
yang melengkapi episode masa hidupku…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar