Jumat, 11 Januari 2013

Aku berbeda, karena itulah aku istimewa...

Bukan, bukan aku ingin menyombongkan diri menceritakan hal yg terjadi dalam hidupku. Bukan teman, bukan karena  aku begini, bukan karena aku begitu. Berbicara tentang kehebatan, ada yg lebih hebat dariku. berbicara tentang kesabaran, ada yg lebih sabar dariku. Berbicara tentang kelebihan, ada yang lebih dariku. Aku ingin bercerita, kalau aku berbeda. Bukan hanya aku yg berbeda. Kau juga berbeda. Kita berbeda satu sama lain, dan kita juga punya keistimewaan masing-masing. Maka dari itu kubercerita supaya kalian sadar kalian berbeda dan kalian istimewa...

Aku berbeda.. Yah, aku berbeda..
Dari kecil saat ku masuk TK, aku anak kecil cengeng dan takut bila ditinggal orang tua pergi. Takut sama jarum suntik. Sakit-sakitan. Tapi aku lincah. Selalu ceria. Lucu. Itu karena aku berbeda..
Mungkin memang benar ibu memberiku nama Aisyah agar aku bisa lincah seperti istri nabi SAW. Tp kenyataan aku 'over lincah'. Hehe, tak apa..

Aku berbeda, karena aku setiap maghrib harus dipaksa untuk belajar membaca Al-quran. Padahal anak-anak lain asyik bermain selepas maghrib. Tp aku selalu dipaksa utk mengaji terlebih dahulu. Alhasil, aku bisa membaca Al-quran lebih cepat daripada yg lain. Yah, krn aku berbeda..

Aku berbeda. Saat anak-anak lain suka bermain bola, kasti, badminton, dll. Aku lebih suka membaca, menulis cerita. Tp dari situlah aku tahu bakatku, bahwa aku suka menulis. Begitu pula alm ayahku yg telah menulis berlembar-lembar buku islami. Sahabat ayahku bilang, bakat ku menulis keturunan dari ayahku. Yah, itu karena aku berbeda..

Aku berbeda. Saat anak-anak suka bermain boneka, rumah-rumahan, tapi hal yg paling kusukai adalah menjelajah alam. Bermain ke kebun-kebun milik orang seharian. Tak peduli panas, sampai tubuhku kumal berdebu, tapi aku suka. Karena saat menjelajah alam, aku  seperti mendapatkan suatu tantangan. Yups, aku suka sekali tantangan.

Aku berbeda. Saat anak-anak lain ketika kecil tumbuh dengan kasih sayang orangtua. Tapi aku sudah ditinggal ayah sejak aku menginjak kelas 6 SD. Aku masih polos, dan belum tahu artinya kehilangan. Yang aku tahu saat ayah meninggal, aku sudah tidak akan bertemu wajah ayah selamanya. Aku tidak akan pernh lagi diajak bermain ke tempat saudara, aku tak akan pernah lagi bisa minta uang jajan pd ayah, dan tak akan pernah lagi diajari peer.

Aku berbeda, saat aku masih belum bisa terlepas dari ibu, aku terpaksa masuk SMP yg berasrama. Aku terpaksa belajar mandiri. Tapi disitulah kutemukan keberuntunganku krn aku pertama kali mendapat beasiswa krn prestasi belajarku.

Aku berbeda, saat aku SMA. Teman-temanku berubah nakal. Tetap ada yg berubah menjadi alim. Dan aku berada di di tengahnya.

Aku berbeda, saat aku kuliah, yg lain sibuk berorganisasi sambil kuliah. Aku harus membagi waktu dengan rumah pula. Aku berbeda, saat Teman-teman megisi waktunya dgn hangout, tapi aku harus menghabiskan waktu di toko, di rumah, ..

Yah aku berbeda, kita berbeda. Krena perbedaan itu istimewa..

Tidak ada komentar: