aku masih ingat jelas.... sangat masih ingaat....dg semua kata-katanya....
dulu saat aku membeli jilbab paris pertamaku, dia berkata "ah biar. ais ki nyat mau melu-melu mb-mb yg jilbabe cupet cilik transparan og..."
saat itu aku hanya tersenyum getir, dan berkata dlm hati "ah, Ya Allah, semoga kata-katanya td adalah tantangan utkku supaya bisa membuktikan bahwa aku takan spt itu.."
dulu aku masih ingat saat dy melihat beberapa foto-fotoku yg mngkin scr sengaja atau tdk sengaja nampang di fb. dy berkata "wanita muslimah itu selalu menjaga kesopanan dan harga diri. tdk sembarangan nampang". dan aku saat itu kembali tersenyum getir, "yasudah.. besok semoga tak minimalisir utk nampang"
dan dulu dy bilang ke aku saat meliatku main dgn tmn-tmn ku cwo wlau posisinya aku dan tmn-tmn ku masih jaga jarak "dek, lebih baik mana org yg memilih tdk pacaran tp tdk menghiraukan aturan dengan orang yg memilih utk tdk prn bertmu krn menunggu sesuatu sampai mrk halal utk bertemu?" . saat itu entah mengapa hatiku agak sakit mendengarnya, dy seolah-olah mengisyaratkan, aku tak beda dengan wanita-wanita yg memang tak kenal hukum muhrim dan tidak. Padahal saat itulah aku paham betapa sulitnya menjaga jarak pergaulan, dan ketika aku mencoba utk tetap meminimalisir kebebasan, dy lebih dulu berpandangan buruk pdaku...
Tapi kini????
ketika aku mencoba untuk mengalah dan menjauh utk mengoreksi diriku sendiri, kudapatkan sesuatu yg lebih menyakitkan. Menyakitkan krn nasehat yg pernah dy berikan, tak sepenuhnya dy jalankan, bahkan sebaliknya..
bagaimana aku tak tertegun saat melihat dy berjilbab modis seperti cwe2 pada umumnya dan menampakkan lekuk tubuhnya? bagaimana aku tak berdecak tak percaya saat menghadapi kenyataan dy kini hobi upload fotonya close up di jejaring sosial?? dan betapa aku sangat kecewa saat melihat kenyataan dy mengumbar obrolan mesra dgn seseorang yg mengaku "calon suami". Benarkah itu calon suaminya ketika tak pernah sedikitpun ada kabar mrk telah resmi lamaran atau menyebar undangan? bukankah itu sama saja berkhalwat walau secara tdk lgsung?
kdang aku berpikir.. Ya Allah aku memang tak sempurna. Tp apakah aku tak punya kesempatan utk koreksi diri sedikit demi sedikit?
tabahkan hamba Ya Allah ketika hamba tak mampu utk menaklukkan kejamnya dunia. Berilah hamba kesabaran saat aku harus menerima fitnah yg mungkin menyakitkan. dan berilah hamba keteguhan hati agar bisa istiomah sampai akhir...
4/10/2012
Kamis, 04 Oktober 2012
Kamis, 06 September 2012
GORESAN KECIL SEBUAH DAUN
Allah
selalu baik pada semua hamba-Nya yang mencintai Dia sepenuh hati. Dan aku
sangat mencintai Allah melebihi apapun…
Aku
tumbuh berawal dari sebuah tunas kecil. Yang akhirnya juga tumbuh dewasa
seiringnya waktu. Yah…. Waktu lah yang mendewasakan aku. Hingga aku tumbuh menjadi
daun yang besar, dan mampu berfotosintesis untuk memasak makanan bagi pohon
tempat kelahiranku. Di pohon itulah aku mengabdi. Di pohon itulah, kutumbuh bersama
daun-daun lainnya. Kumenemukan daun-daun lain yang kuanggap sebagai
sahabat-sahabat yang seperjuangan.
Tapi
sekali lagi ini karena waktu..
Dan
waktu juga lah yang harusnya mengusaikan tugasku sebagai daun. Dibantu oleh
angin, yang pada akhirnya juga akan meluruhkanku ke tanah.
Angin,,,,
mungkin kejam karena telah merenggut sisa hidupku di pohon dan memisahkanku
dengan sahabat-sahabat daunku yang lain.
Ah
tidak! Angin tidak kejam…
Dia
diciptakan karena itulah salah satu tugasnya. Menggugurkanku…
Karena
memang begitulah hidup. Aku harus gugur.. karena aku tak abadi. Bukankah di
dunia ini tak ada yang abadi selain Allah?
Aku
harus gugur karena di tempatku nanti, akan digantikan tunas-tunas baru yang
juga tumbuh dulu seperti aku. Aku harus gugur krn aku punya batasan waktu untuk
hidup..
Tapi
aku bangga… meski hidupku sebentar, tapi aku berguna! Aku berguna bagi pohon
tempatku tumbuh. Karena, aku salah satu penyuplai makanan bagi pohon agar tetap
bisa tumbuh menghasilkan bunga dan buah. Yang kelak, bunga dan buah itu juga
akan bermanfaat bagi makhluk lain. Benarkan??
Dan
satu yang aku tegaskan… aku tak pernah menyalahkan angin…
Karena
angin adalah salah satu siklus hidupku. Dialah salah satu bagian akhir hidupku
yang melengkapi episode masa hidupku…..
Rabu, 04 Januari 2012
Naiy in Memorian

semua terlihat gelap dan baur....
Adalah suatu hal yang sangat menyesakkan jiwaQ....
karena aku telah kehilangan salah satu jiwa penegarQ,.
Aaaaarrrrggghhhhh
tanggal 30 Desember 2011
pagi itu kuterbangun dan kulihat ada 4 misscall dari temenQ, janati..
awalnya aQ heran, mengapa dy sepagi ini sampai tlp berkali-kali??
krn heran aq pun call balik,,. dan sebuah kabar yang Sangat Tidak Bisa Kupercaya menusuk hatiQ...
_Naiy Telah Pergi_
awalku mendengar aQ hny tersenyum,,.
tidak... tidak... ini pasti bohong...
Tidak Mungkin!!!!!!!
dan sadar atau tidak,. percaya atau tidak,.
itu memang telah terjadi....
Naiy,.
knp km pergi secepat itu sobat?? tegakah kau meninggalkan aQ dlm kesepian yg sangat menyiksa hatiQ???
mengapa kau tak pamitan dgnQ dulu?? Mengapa kau tak sempatkan waktumu sedikit saja untuk memberi senyum utkQ?? Apa sulitnya sobat??
mengapa km egois utk menggapai aurigamu secepat itu???
aq belum siap kehilanganmu, naiyyyyy!!!!! sadarlah!!!!!!!
hufff, Astagfirullah.....
aQ sadar naiy,. km adalah milik-Nya
dan Dia berhak mengambilmu kapan pun
dan Aq? aq yang juga milik-Nya,. hanya bisa pasrah menerima keputusan-Nya
satu dalam doaQ naiy,...
kuharap Dia berkenan untuk menempatkanmu di tmp yg baik,,,
kau tersenyum menunggu kami menyusulmu...
dan km skrg tak perlu lg untuk menangis dan merasakan kecewa atas usaha-usaha penantianmu yang tidak pasti,,.
istirahatlah sobat....
akan kulanjutkan Perjuanganmu!!!!
Bismillah
Langganan:
Postingan (Atom)