Nikah Muda.
Iri rasanya melihat mereka yg menikah muda.apalgi teman-teman yg sekarang nikah muda, kebanyakan adalah org yg pernah pernah sy kenal, org yg pernah dekat dg sy, berbagi sedikit cerita kehidupan dgku.
Ada rasa haru yg melingkupi dada melihat mrk yg akhirnya memaknai cinta dg ikatan halal. Tidak bermain-main dg cinta palsu berbentuk pacaran dan lainnya. Haru dan bangga...
Hari paling membahagiakan adalah hari dimana kita telah menjalin janji dg seseorang yg kita cintai. Dimana saat itulah kita siap menjalani kehidupan tak sendiri. Tapi dg seseorg yg kita cintai. Yg akan senantiasa menemani kita kala bahagia dan sedih.
Ah, kalau ditanya "apakah km tak ingin nikah muda dg mrk is?". Aku hanya tersenyum getir. Dlm hati hanya bisa menjawab "pengen pun kalau tak siap dan tak mampu apa dayaku?"
Ayolah, mungkin aku hanya bisa menatap mrk haru dan iri krn telah berani dan siap lebih awal menjalani kehidupan berdua dg yg mrk cintai. Disaat yg lain hny sibuk nulis status galau di fb dan twitter, yg lain sibuk pas mlm minggu kesepian ga pny kekasih hati, yg lain tiap hari ditempeli pacar, ah mrk yg dah nikah muda, fine-fine aja mau pacaran kapan aja. mau pasang foto dan status mesra itu terserah mrk. Yg blm sah nikah hny gigit jari maybe.
Tetapi menikah bukan hal semudah itu...
Setelah kita menikah, kehidupan sebenarnya telah menanti kita.
Menikah bukan soal kita sering berdua dg dia setiap saat, tapi menikah adalah saat kita menjalani kehidupan sebenarnya dg suami/istri. Membina rumah tangga. Mempersiapkan generasi selanjutnya. Menjadi seorang ayah. Menjadi seorang ibu. Mudahkah???
Sendiri memang tak menyenangkan. Karena pada hakikatnya manusia telah dianugerahi rasa cinta. Wajar memiliki rasa ingin disayang dan diperhatikan.
Jika memang belum siap tak perlu dipaksakan. menunggu lebih baik. Sampai waktu menjelang tepat.
Sembari menunggu tentu saja semakin belajar banyak kehidupan. menjadi calon bapak yg baik, menjadi calon ibu yg baik.
Iri rasanya melihat mereka yg menikah muda.apalgi teman-teman yg sekarang nikah muda, kebanyakan adalah org yg pernah pernah sy kenal, org yg pernah dekat dg sy, berbagi sedikit cerita kehidupan dgku.
Ada rasa haru yg melingkupi dada melihat mrk yg akhirnya memaknai cinta dg ikatan halal. Tidak bermain-main dg cinta palsu berbentuk pacaran dan lainnya. Haru dan bangga...
Hari paling membahagiakan adalah hari dimana kita telah menjalin janji dg seseorang yg kita cintai. Dimana saat itulah kita siap menjalani kehidupan tak sendiri. Tapi dg seseorg yg kita cintai. Yg akan senantiasa menemani kita kala bahagia dan sedih.
Ah, kalau ditanya "apakah km tak ingin nikah muda dg mrk is?". Aku hanya tersenyum getir. Dlm hati hanya bisa menjawab "pengen pun kalau tak siap dan tak mampu apa dayaku?"
Ayolah, mungkin aku hanya bisa menatap mrk haru dan iri krn telah berani dan siap lebih awal menjalani kehidupan berdua dg yg mrk cintai. Disaat yg lain hny sibuk nulis status galau di fb dan twitter, yg lain sibuk pas mlm minggu kesepian ga pny kekasih hati, yg lain tiap hari ditempeli pacar, ah mrk yg dah nikah muda, fine-fine aja mau pacaran kapan aja. mau pasang foto dan status mesra itu terserah mrk. Yg blm sah nikah hny gigit jari maybe.
Tetapi menikah bukan hal semudah itu...
Setelah kita menikah, kehidupan sebenarnya telah menanti kita.
Menikah bukan soal kita sering berdua dg dia setiap saat, tapi menikah adalah saat kita menjalani kehidupan sebenarnya dg suami/istri. Membina rumah tangga. Mempersiapkan generasi selanjutnya. Menjadi seorang ayah. Menjadi seorang ibu. Mudahkah???
Sendiri memang tak menyenangkan. Karena pada hakikatnya manusia telah dianugerahi rasa cinta. Wajar memiliki rasa ingin disayang dan diperhatikan.
Jika memang belum siap tak perlu dipaksakan. menunggu lebih baik. Sampai waktu menjelang tepat.
Sembari menunggu tentu saja semakin belajar banyak kehidupan. menjadi calon bapak yg baik, menjadi calon ibu yg baik.